Mengelola keuangan keluarga adalah tantangan tersendiri, apalagi di tengah naiknya harga kebutuhan pokok dan biaya hidup lainnya. Namun, dengan prinsip-prinsip syariah, kita bisa menjadikan pengelolaan keuangan sebagai ladang keberkahan.
BMT Assalam Mandiri mengajak para anggota dan masyarakat luas untuk mulai menerapkan manajemen keuangan berbasis syariah di rumah tangga. Bagaimana caranya?
1. Pisahkan Kebutuhan dan Keinginan
Salah satu prinsip dasar dalam ekonomi syariah adalah pengeluaran sesuai kebutuhan. Buatlah perencanaan bulanan dengan memisahkan pengeluaran pokok (makan, listrik, pendidikan) dari yang sekadar keinginan (hiburan, gaya hidup).
2. Catat Semua Pemasukan dan Pengeluaran
Prinsip amanah dalam Islam mengajarkan kita untuk menjaga dan mencatat setiap transaksi dengan jujur. Gunakan buku catatan atau aplikasi untuk mencatat semua transaksi agar tidak boros.
3. Hindari Riba dan Utang Konsumtif
Dalam keuangan syariah, riba adalah hal yang diharamkan. Maka hindarilah meminjam uang dari sumber yang menerapkan bunga tinggi atau kartu kredit yang bisa memberatkan. Jika butuh pembiayaan, pilihlah lembaga syariah yang menggunakan akad halal seperti Murabahah atau Musyarakah.
4. Tingkatkan Tabungan dan Dana Darurat
Islam mengajarkan untuk selalu bersiap menghadapi masa depan. Sisihkan sebagian penghasilan untuk tabungan syariah seperti SiRela atau SiJangka dari BMT Assalam Mandiri, serta siapkan dana darurat minimal 3x pengeluaran bulanan.
5. Zakat, Infaq, dan Sedekah
Jangan lupakan kewajiban zakat dan amalan sedekah. Ini bukan hanya bentuk kepedulian sosial, tapi juga pembersih harta dan pemberkah rezeki.
Penutup
Mengelola keuangan keluarga bukan sekadar soal hitung-hitungan, tapi tentang bagaimana kita menjaga amanah, menjauhi riba, dan menjemput keberkahan hidup. Dengan prinsip syariah, insyaAllah keuangan keluarga akan lebih sehat dan damai.